Dalam edisi ini kami mengulas banyak hal tentang Punan. Harapannya tulisantulisan ini memberi pemahaman dan dukungan untuk pemberdayaan masyarakat Punan. Pada edisi ini juga kami hadirkan ulasan tentang hutan adat. Salah satu skema perhutanan sosial yang memiliki potensi luas untuk dikembangkan, namun dalam prakteknya masih sangat minim diimplementasikan. Kami juga menghadirkan beragam tulisan lain berdasarkan kisah lapangan dan pembelajaran yang kami dapatkan dalam kegiatan pemberdayaan dan mewujudkan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. 

Melalui Alam Sumatera kali ini, kami mengulas tentang Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria yang harus segara menyasar kelompok masyarakat ini. Tidak hanya itu, Alam Sumatera Kali ini juga menyajikan berbagai tulisan tentang perempuan dan pengelolaan sumber daya alam. Juga ada aneka tulisan tentang beragam komoditi yang mendukung perekonomian masyarakat, kopi, kakao dan juga pengolahan biogas serta pemanfaatannya kami sajikan untuk pembaca semua.

Laporan utama yang kami sajikan adalah seputar trauma kebakaran hutan dan lahan yang menghasilkan kabut asap dan juga perbedaan pandangan pada Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2016 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi ditindak lanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor 31/2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda. Ada suara dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan petani yang memprotes kehadiran Perda telah menyebabkan mereka kesulitan mengolah lahan dengan cara di bakar.

Kami kembali menghadirkan Buletin Alam Sumatera. Pada edisi ini kami menghadirkan laporan utama pohon asuh. Sebuah skema penggalangan dana untuk masyarakat yang sudah mengelola pohonnya dengan baik.

Halom Rimba Halom rimba bukan sekedar tempat kami berteduh dan mencari penghidupan Tetapi juga merupakan dunia identitas diri dan aliran darah kehidupan Di dalamnya kami berkembang, beranak, bersanak dan menjaga adat istiadat dengan kearifan Maka jangan hancurkan rimba Jika rimba musnah berarti kiamat bagi kami semua (Mendiang Tumenggung Meratai)